Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Congklak



Pagi ini seorang gadis yang mulai beranjak dewasa, berjalan bersama Ibunya membawa tas berisi penuh sayuran. Mereka melewati lorong-lorong sempit pasar yang disana ada banyak penjual makanan ringan, penjual mainan anak-anak, dan tukang cukur amatiran. Tidak biasanya mereka melewati jalur pasar yang ini. Sekali ini, si gadis dan Ibunya bernostalgia melewati jalan ini. Si gadis berjalan pelan di belakang Ibunya. Si gadis ingin berlama-lama melewati jalan ini untuk mengenang masa-masa kecilnya bersama sang ayah di jalan itu. Beberapa tahun silam, ketika si gadis masih menjadi putri kecil, sang ayah selalu mengajak putri kecilnya ke tempat ini. Sang ayah mencukur rambutnya dengan menggunakan jasa pencukur rambut amatiran disini. Si putri kecil menunggu ayahnya sambil makan makanan ringan yang dibelikan sang ayah.

Kenangan yang lain yang sedang diingat oleh sang gadis adalah ketika sang ayah membelikan si putri kecil sebuah congklak di tempat ini pula. Ketika itu si putri kecil libur sekolah dan terpaksa harus tinggal di rumah sendirian karena ibunya pergi bekerja dan sang ayah juga harus dinas sebagai seorang tentara. Si putri kecil mau mengijinkan sang ayah bekerja jika sang ayah membelikan si putri kecil sebuah congklak. Sang ayah pun menuruti si putri kecil. Dan sang ayah membelikan sebuah congklak untuk putrinya di tempat ini, di tempat yang dilewati oleh sang gadis yang beranjak dewasa. Mengingat tentang masa kecilnya membuat si gadis merasa sedih. Dia ingin menjadi putri kecil lagi dan tidak ingin tumbuh menjadi dewasa. Ketika dia masih menjadi putri kecil, sang ayah sangat menyayanginya. setiap saat menggendongnya dan mencium pipinya. Apapun yang diminta si putri kecil sang ayah akan selalu memberikannya. Tapi kini sang ayah dan si gadis sudah tidak berteman lagi seperti dulu. Sang ayah sudah berubah menjadi orang lain yang tak dikenal oleh si gadis. Sang ayah yang dulu begitu hangat telah lenyap digantikan oleh manusia yang dingin yang menyamar menjadi sang ayah...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar